Pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus Teluk Tomini: Bolsel Salah Satunya

KORDINAT.ID Pre Regional Meeting untuk daerah-daerah yang berada wilayah Teluk Tomini digelar di Hotel Damhil UNG, sejak tanggal 4-5 Maret 2021. Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel) menjadi salah satu dari 11 daerah yang menjadi peserta dalam rangka pengembangan kawasan ekonomi khusus (KEK). Inisiasi ini bermula dari Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT) dan kampus merah maron UNG.

11 kabupaten/kota yang terletak di wilayah Teluk Tomini itu di antaranya: Kabupaten Bolsel, Boltim, Kota Gorontalo, Kabupaten Gorontalo, Bone Bolango, Boalemo, Pohuwato, Parigi Moutong, Banggai, Poso dan Tojo Una-Una.

“Jadi yang diusulkan ini adalah pengembangan kawasan ekonomi khusus berbasis perdesaan,” kata Kepala Bidang (Kabid) Pengembangan Destinasi Pariwisata, Dinas Pariwisata dan Budaya (Disparbud) Kabupaten Bolsel, Dewi Yuliani Musa, Jumat (5/3).

Advertisement

Dewi mengemukakan alasan gagasan KEK berbasis perdesaan itu muncul dikarenakan alokasi dana desa yang bisa dikatakan sudah besar. Peluang ini mesti segera dimanfaatkan untuk mendorong ekonomi desa, utamanya daerah yang berada di Teluk Tomini.

“KEK yang didorong ini sangat berbeda dengan KEK yang ada di daerah lain, yang hanya fokus pada satu kabupaten saja. Tetapi karena KEK yang didorong ini adalah sejumlah kabupaten/kota yang berada di kawasan Teluk Tomini, maka potensi untuk berkembang pesat sangatlah mungkin,” ujar Dewi.

Ia meyakini, dengan terobosan ini bukan hanya mendulang keuntungan dari sektor pariwisata, namun juga pertanian, perdagangan dan sejumlah sektor potensial lainnya. Kata Dewi, ini bisa dilihat dari keterlibatan beberapa Organisasi Perangkat Daerah (OPD) seperti: Dinas Pariwisata, Pertanian, Perikanan, Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) dan Badan Perencanaan, Penelitian, dan Pengembangan Daerah (Bapelitbangda) dalam agenda tersebut.

Advertisement

“Sektor-sektor ini lah yang akan berkolaborasi dan berkoordinasi satu sama lain untuk menggagas keunggulan dari masing-masing kabupaten/kota, yang akan dijadikan produk unggulan dalam rangka meningkatkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB),” tutur Dewi.

Ia menambahkan, Pre Regional Meeting ini merupakan langkah awal menuju diselenggarakannya Regional Meeting, yang rencananya bakal dilaksanakan awal April 2021.

“Nah di Regional Meeting itu akan diikutsertakan seluruh pengambil kebijakan, yakni kepala daerah masing-masing,” tandasnya.

Urgensi KEK

Menurut Dekan Fakultas Ekonomi UNG, Dr. Amir Arham, meski Teluk Tomini memiliki potensi ekonomi dan modal sosial yang cukup besar ternyata kontras dengan kehidupan masyarakatnya, ini ditunjukkan oleh angka kemiskinan yang lumayan tinggi.

“Di tahun 2019 angka kemiskinan di Bolsel 13,27 persen; Kabupaten Boalemo 18,87 persen; dan Kabupaten Tojo Una-Una sebesar 17,16 persen,” kata Amir berdasarkan tulisannya yang terbit Hulondalo.id.

Sedangkan, tingkat provinsi lanjutnya, angka kemiskinan tertinggi Provinsi Gorontalo dan posisi berikutnya Provinsi Sulawesi Tengah, dan kemiskinan perdesaan kedua provinsi tersebut masing-masing sebesar 23,45 persen dan 14,69. Sementara kualitas sumber daya manusia yang diukur dari tingkat Indeks Pembangunan Manusia (IPM) menunjukkan daerah-daerah yang ada di Kawasan Teluk Tomini cukup memprihatinkan

Melihat kondisi yang ada, katanya, maka dalam rangka mencapai rencana aksi tersebut intervensinya harus bersifat spasial (kawasan), semisal Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) lintas provinsi. Pengembangan KEK bertujuan untuk mempercepat perkembangan daerah dan sebagai model terobosan pengembangan kawasan untuk pertumbuhan ekonomi, antara lain industri, pariwisata dan perdagangan sehingga dapat meningkatkan lapangan pekerjaan.

“KEK memiliki satu atau beberapa zona yang dapat dikembangkan diantaranya, pengolahan ekspor, logistik, industri, pengembangan teknologi, pariwisata, energi, industri kreatif, pendidikan, kesehatan, olahraga, jasa keuangan dan ekonomi lainnya,” kata Amir.

Ia menambahkan, jika pembangunan kawasan diwujudkan dalam bentuk KEK berbasis potensi kawasan fokusnya percepatan pembangunan industri perdesaan, maka niscaya masalah mendasar pembangunan daerah (kemiskinan) dapat diatasi lebih cepat dibanding model pembangunan non kolaboratif (parsial) seperti selama ini.

“Kenapa fokus pada industri perdesaan? sebab angka kemiskinan tertinggi ada di wilayah tersebut, disana dibutuhkan transformasi ekonomi untuk mengubah cara produksi dan pengolahan agar produk-produk yang dihasilkan di Kawasan Teluk Tomini memiliki nilai tambah,” tutupnya.

Aprie

Advertisement

Advertisement

Komentar Facebook
Bagikan Berita ini

Baca Juga

Bupati Iskandar Utarakan Soal Loyalitas Saat Menutup Latsar CPNS

KORDINAT.ID – Bupati Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel) Iskandar Kamaru, mengutarakan soal pentingnya merawat “loyalitas” saat …