KORDINAT.ID – Kepala Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel), Pepen Hondango, mengatakan sebanyak 107 orang di Kecamatan Pinolosian Timur (Pintim) yang menjadi target untuk penuntasan buta aksara atau yang tidak dapat membaca dan menulis.
Pepen menuturkan, jumlah tersebut berdasarkan pendataan yang dilakukan pihaknya mulai dari tanggal 23-26 Maret 2021 untuk menjadikan wilayah timur Bolsel itu sebagai proyek percontohan (pilot project) penuntasan buta aksara.
“Dari data 107 yang ada ini nanti akan dipetakkan, karena akan dipisah mana yang umur 25 tahun ke atas dan 25 tahun ke bawah,” ujarnya dan menambahkan program ini baru pertama kali dilakukan di Bolsel.
Ia pun merinci sejumlah desa di Pinolosian Timur yang terdapat buta aksara di antaranya: Desa Perjuangan (20 orang), Posilagon (18 orang), Dumagin A (13 orang), Modisi (12 orang), Iligon (10 orang), Dumagin B (9 orang), Dayow (8 orang), Pidung (7 orang), Onggunoi Selatan (5 orang) Matandoi (3 orang) dan Matandoi Selatan (2 orang).
“Metode pembelajarannya dilihat berdasarkan jumlah buta aksara di setiap desa. Misalnya 1 Tutor ini akan bertanggung jawab kepada 10 orang, namun jika di bawah dari 10 orang tetaplah 1 Tutor. Sedangkan jika di atas 10 orang harus 2 Tutor,” kata Pepen sembari menuturkan bahwa pihaknya akan merekrut Tutor yang berpendidikan akhir Sarjana yang ada di Pinolosian Timur.
Pepen menambahkan, terdapat dua program penuntasan buta aksara yang akan dijalankan yakni: keaksaraan dasar dan keaksaraan usaha mandiri (kum) atau multi aksara.
“Keksaraan dasar yaitu pembelajaran calistung: membaca, menulis dan berhitung selama tiga bulan, sampai bisa. Sementara keaksaraan usaha mandiri yaitu, pembelajaran keterampilan usaha agar bisa meningkatkan produktifitas warga belajar yang telah mencapai kompetensi keaksaraan dasar,” tandasnya.
Advertorial/Aprie