KORDINAT.ID – Tokoh Adat Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel) Haji Herson Mayulu (H2M) menyayangkan ketidakhadiran Kapolres Bolsel, Yuli Kurnianto, saat pelaksanaan rapat paripurna DPRD dalam rangka memperingati HUT 13 tahun Kabupaten Bolsel, yang digelar Kamis (22/7).
“Hari ini Bolsel berusia 13 tahun. Saat sidang paripurna DPRD Bolsel digelar, sangat disayangkan seorang Kapolres tidak mau hadir dan hanya mewakilkan kepada seorang Kapolsek. Memangnya ini adalah hari ulang tahun kecamatan, sehingga yang hadir hanya setingkat kapolsek?,” ujar H2M.
Mantan Bupati Bolsel dua periode ini menjelaskan, DPRD adalah gedung rakyat, sehingga ketidakhadiran Kapolres pada acara tersebut dengan tanpa sesuatu alasan merupakan bentuk tidak adanya rasa hormat terhadap rakyat Bolsel.
“Padahal Bolsel adalah tempat di mana dia bertugas sebagai pengayom rakyat yang juga adalah anggota musyawarah pimpinan daerah. Beginikah mental seorang bhayangkara negara?,” katanya.
Ia menambahkan, pihaknya diundang oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bolsel dalam acara HUT tersebut tidak dalam kapasitas sebagai Anggota DPR RI, melainkan sebagai tokoh adat Bolsel.
“Jadi saya marah karena ini adalah bentuk pelecehan terhadap masyarakat adat di Bolsel. Maka siapa saja yang tidak menghormati adat Bolsel, sudah selayaknya diusir keluar dari Bolsel,” tandasnya.
Sementara itu, saat dikonfirmasi terkait ketidakhadiran pada pelaksanaan paripurna HUT Bolsel tersebut, Kapolres Bolsel, Yuli Kurnianto, berkilah pihaknya tengah melaksanakan Serah Terima Jabatan (Sertijab) Kasatbinmas di Mako Polres.
“Saya adakan Sertijab Kasatbinmas di Mako Polres,” singkatnya.
Apr