KORDINAT.ID – Ishak Nani, S.Pdi, Wartawan jenjang Muda ini siap maju di Pemilihan Sangadi (Pilsang) Desa Tote Kecamatan Bolangitang Barat, Kabupaten Bolmut tahun 2021 ini.
Pria kelahiran desa Tote, 21 April 1986 ini adalah alumni Institut Agama Islam Negeri (IAIN), yang saat ini berprofesi sebagai Wartawan dengan jabatan Kepala Biro Kabupaten Bolmut di media Swaramanadonews.com.
Dirinya terjun ke dunia Jurnalis sejak tahun 2015 dan dinyatakan berkompeten sebagai Wartawan dengan jenjang Wartawan Muda, setelah mengikuti Uji Kompetensi Wartawan (UKW) pada tahun 2019 yang diselenggarakan oleh Dewan Pers dan PWI.
Hari ini, Senin (02/08/2021), Ishak Nani resmi memasukan berkas administrasi sebagai syarat utama bakal calon Sangadi kepada Panitia Pilsang Desa Tote.
Kepada media ini, Ishak Nani mengungkapkan bahwa Desa Tote memiliki potensi Sumber Daya Alam (SDA) dan Sumber Daya Manusia (SDM) yang handal untuk lebih dikembangkan.
“Hari ini Desa Tote sudah bagus, berkat kepemimpinan dari Sangadi sebelumnya, SDM dan SDA sangat baik, sehingga ini tinggal dilanjutkan untuk dikembangkan menjadi sebuah desa yang maju”, ungkap Ishak
Ishak menegaskan bahwa untuk maju memimpin tentunya harus punya Visi dan Misi yang jelas, terarah dan terukur. Sehingga dirinya mengusung Visi “Pemerintahan Yang Mengayomi, Masyarakat Yang Sejahtera, Pembangunan Maju, Budaya Lestari”.
Menurutnya, bahwa untuk mewujudkan Visi ini, maka harus diimplementasikan dalam misi, sebagai berikut.
Pertama, Ruang Kreasi Juang Kaum Muda.
Dijabarkanya, Bung Karno, tokoh proklamator kemerdekaan, dalam visi perjuangannya senantiasa menyebutkan pelibatan kaum muda dalam konsep perjuangannya.”Beri aku 10 orang pemuda”, kata Bung Karno kala itu.
Banyak sejarah tentang gerak aktif pemuda dalam perjuangan di berbagai belahan kawasan peradaban yang tak bisa saya sebut satu-persatu.
“Saya tarik lebih mengkerucut pada ruang di hadapan kita, kami membaca dengan jeli potensi kaum muda di desa kita tercinta ini, dan ini harus diberi ruang ekspresi dan kreasi, energi muda harus menjadi motor penggerak dalam kemajuan desa” ucap Ishak.
Lanjutnya, apakah ini kemudian mengesampingkan kaum tua ?
Tak seperti itu konsepnya, tak ada dikotomi yang harus saya bangun dalam soal ini.
“Pemuda harus bergerak menerima estafet dari para pendahulu. Saya menginginkan pemuda yang kreatif berjuang namun tetap menghormati para senior pendahulu sebagai peletak dasar”, kata Ishak.
Kedua, di Bidang Ekonomi, dirinya menempatkan sektor pertanian sebagai unggulan di Desa Tote.
Dijelaskannya, secara geografis Desa ini sebagian besar adalah kawasan pertanian, pendahulu kita telah mewariskan semangat kerja yang luar biasa pada kita, potensi kawasan pertanian dan semangat kerja, ini yang kemudian akan kita manajemen bersama dengan baik, apalagi saat ini komoditas hasil pertanian tidak susah dalam hal pemasaran.
“Kami akan menggandeng berbagai pihak baik itu swasta maupun lembaga Pemerintah untuk bekerja sama dalam hal pemajuan ini. Tanaman bulanan maupun tahunan menjadi unggulan disini. Bahkan saya masih ingat, Tote beberapa waktu lalu pernah menjadi salah satu desa dengan produksi tinggi hasil kacang hijau, Ini potensi besar”, jelasnya.
Selanjutnya, dibidang jasa.
Siapa yang tak kenal dengan keahlian para tukang dari desa ini. Keahlian pertukangan di Tote sudah terkenal di desa-desa lain di Bolmut, sehingga ini menjadi semacam ikon kita,” kalau cari tukang yang kerja cepat, rapi dan halus, cari bas dari Tote”, ini yang banyak kali saya dengar dalam pergaulan saya ketika bergelut dalam profesi saya sebagai Wartawan.
“Ini tinggal diorganisir dan menjadi lebih terkenal dipromosikan di mana-mana sehingga menjadi merek khusus kita di Tote”, tukasnya.
Ketiga, disektor Kelautan.
Walau tak banyak nelayan, namun ini juga potensi desa yang tak bisa dikesampingkan. Nelayan ini menjadi alternatif juga dengan berbagai teknik masing-masing yang disenangi.
Kita semua yang ada d tempat ini pasti sangat faham hal ini, karena dalam beraktifitas laut, kita sering berjumpa di bawah gempuran ombak.
Potensi kelautan menyediakan sumber daya alam yang cukup, namun harus kita jaga dengan baik. Kita jaga bersama kelestarian laut kita.
Keempat, pada sektor Kebudayaan.
Warisan kebudayaan juga harus kita lestarikan, warisan adat istiadat daerah kita dengan kandungan berbagai nilai.
Konsep pewarisan ini yang terkadang mengalami sumbatan.
Kami punya gagasan agar adat dan budaya ini diketahui dengan baik oleh generasi muda.
Kalima, sektor Pariwisata
Desa ini memiliki beberapa ikon wisata yang bisa kita kembangkan bersama kedepan.
Kita tahu bersama bahwa potensi yang ada di sini yang bisa kita kembangkan, yaitu :
“Embung, menjadi wisata alam dan budidaya perikanan air tawar, ada objek wisata Tanjung Haji, yang kesemuanya ini kalau kita kelola dengan profesional akan menarik minat wisatawan yg datang. Dan ini jadi pemasukan desa”, ungkapnya.
Selanjutnya dibidang Pemerintahan.
Kita ketahui bersama bahwa dalam era pemerintahan Presiden Joko Widodo, desa mendapatkan kucuran Dana Desa (DD) yang besar, ini saya tempatkan pada poin utama, pada aspek transparansi penggunaan dana desa, ini yang penting.
Dalam pergaulan saya dengan masyarakat, saya dapati, bahwa soal keuangan desa, mereka menginginkan transparansi dalam pengelolaan. Sekali lagi saya ulangi, menjadi poin penting.
(SVG/*)