KORDINAT.ID – Ketua Komisi II, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bolsel, Zulkarnain Kamaru, menegaskan secara pribadi akan terus menolak aktivitas pertambangan ilegal yang ada di hulu Tobayagan, Kecamatan Pinolosian Tengah.
Hal tersebut ia sampaikan saat menjawab tuntutan massa aksi terkait penolakan Pertambangan Emas Tanpa Izin (PETI), yang digelar di Gedung DPRD Bolsel, Rabu (10/11).
Meskipun begitu, kata dia, beberapa waktu yang lalu pihaknya sudah mengundang sejumlah pihak yang terlibat dalam pertambangan ilegal di Tobayagan tersebut.
“Dalam pertemuan beberapa waktu lalu, kita telah sepakat bahwa tidak boleh ada aktivitas pertambangan di hulu Tobayagan. Apapun alasannya,” ujar Zulkarnain.
Sementara itu, Ketua Komisi I DPRD Bolsel, Fadli Tuliabu, menuturkan apa yang menjadi tuntutan mahasiswa tersebut adalah keresahan dan kegelisahan.
“Persoalan tambang yang menjadi tuntutan adik-adik mahasiswa ini juga kami rasakan, apalagi kami punya tanggungjawab moril sebagai wakil rakyat di Bolsel,” tandas Fadli.
Sebelumnya, puluhan mahasiswa yang mengatasnamakan Aliansi Mahasiswa Peduli Rakyat (AMPERA) itu menggelar aksi di depan kantor DPRD Bolsel. Mereka meminta DPRD Bolsel untuk mengambil langkah tegas supaya tambang ilegal yang beroperasi di hulu Tobayagan, Kecamatan Pinolosian Tengah tersebut segera diusir.
Advertorial