KORDINAT.ID – Sebanyak 169 Tenaga Pendidik di Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel) mengikuti kegiatan optimalisasi pendidikan inklusif tingkat dasar melalui implementasi paud holistik integratif tahun 2025.
Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Bolsel dan Dibuka Bupati Iskandar Kamaru, berlangsung di Aula Samratulangi BPMP Sulawesi Utara, Kamis 12 Juni 2025.
Kepala Disdikbud Bolsel Rante Hattani menyampaikan pemerintahan telah mengembangkan pendekatan paud holistik integratif.
Menurut Rante, pendekatan ini menekankan pentingnya pemberian pemberian pelayanan secara terpadu yang mencangkup pendidikan, kesehatan, gizi, pengasuhan serta perlindungan anak.
“Paud holistik bukan hanya tanggung jawab sektor pendidikan semata melainkan memerlukan keterlibatan lintas sektor dalam partisipasi masyarakat,” ujar Rante.
Dijelaskannya, paud holistik ini sudah dilaksanakan oleh Pemda Bolsel sejak tahun 2021.
“Kegiatan ini berdasarkan perbup nomor 29 tahun 2021 tentang pelaksanaan pengembangan anak usia dini koksitik integratif dan perbup nomor 116 tahun 2021 tentang pembentukan gugus tugas pengembangan anak usia dini,” jelasnya.
Ia menambahkan, saat ini ada tiga guru paud asal Bolsel yang mengikuti kegiatan tingkat nasional dan itupun hanya Bolsel yang terundang bersama Disdikbud.
“Ini menjadi keseriusan Pemda mendukung dan mengembangkan pendidikan yang berada di Bolsel,” jelasnya lagi.
Sementara itu, Bupati Iskandar menyampaikan apresiasi dan penghargaan yang setinggi tingginya kepada Disdikbud Bolsel serta BPMP Sulawesi Utara yang telah memprakarsai kegiatan ini.
Dikatakannya, pendidikan inklusif ini bukan hanya sekedar pilihan , tetapi merupakan kewajiban konstitusional dan moral bagi kita semua dalam rangka menjamin hak setiap anak untuk memperoleh pendidikan yang layak dan berkualitas.
“Pendidikan inklusif memiliki dasar hukum antar Alain uud 1945 pasal 32 ayat (1) yang menyatakan bahwa setiap warga berhak mendapatkan pendidikan , kemudian UUD nomor 8 tahun 2016 tentang penyandang stabilitas yg secara khusus mengatur hak penyandang disabilitas untuk mendapatkan pendidikan yang inklusif,berkualitas, dan tanpa diskriminasi,” kata Iskandar.
Lanjutnya, dengan dasar hukum tesebut, sangat jelas bahwa negara mengamanatkan untuk membangun sistim pendidikan yang menghargai keberagaman menunjung tinggi hak asasi manusia.
“Sebagai pendidikan paud ,bapak ibu berada di garda terdepan dalam membentuk karakter anak anak sejak usia dini dan pendidikan usia dini merupakan pondasi penting dalam membentuk karakter dan kecerdasan anak,” ucap Iskandar.
“Pada tahap ini anak anak belajar bersosialisasi dan mengembangkan potensi diri agar tidak ada anak yang tertinggal termasuk anak anak dengan kebutuhan khusus,” ucapnya menambahkan.
Selain itu, Iskandar Kamaru berharap kehadirin guru guru paud memahami nilai nilai inklusif adalah kunci utama agar dapat memperoleh pengetahuan dan keterampilan praktis dalam menerapkan prinsip prinsip pendidikan inklusif di kelas.
“Saya ingin memastikan bahwa setiap anak termasuk anak berkebutuhan khusus, mendapatkan pelayanan pendidikan yang sesuai potensinya,” harapnya.
Ia pun berkomitmen untuk terus mendukung program program meningkatkan kapasitas guru dan pengembangan layanan pendidikan yang adil dan merata di seluruh wilayah Bolsel.
Advertorial