KORDINAT.ID – Kepala Bidang (Kabid) Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel) I Nyoman Sukawanayasa, mengatakan bahwa terdapat 32 desa di wilayah itu yang akan menjadi lokus intervensi stunting pada tahun 2021.
I Nyoman mengungkapkan, 32 desa ini tersebar di seluruh kecamatan yang ada di Bolsel. Katanya, dalam penanganan stunting tersebut pihaknya akan menjalankan aksi konvergensi, mulai dari aksi 1-8.
“Saat ini kami sedang menjalankan aksi 1 dan 2 untuk analisis situasinya. Ini juga adalah salah satu upaya dalam rangka menentukan lokus pada tahun 2022,” ujar I Nyoman.
Ia mengatakan, berdasarkan data pada 2020 stunting di Bolsel kurang lebih berada di angka 14 persen. Dari jumlah ini, katanya, kecamatan Bolaang Uki adalah tertinggi.
“Data 14 persen ini kemudian yang akan diintervensi. Tahapan konvergensi stunting tahun 2021 sudah mulai jalan. Dan ini membutuhkan kerja sama dari semua leading sector,” kata I Nyoman.
Walaupun begitu, tuturnya, Kapupaten Bolsel sebenarnya telah mengalami penurunan angka stunting dari tahun ke tahun.
“2017 angka stunting (50 persen); 2018 (33 persen); 2019 (18 persen); dan tahun 2020 (14 persen,” tandasnya.
Sementara itu, Bupati Bolsel, Iskandar Kamaru, dalam beberapa kesempatan kerap menuturkan bahwa pencegahan stunting menjadi program prioritas pihaknya dari segi kesehatan.
Selain itu, dengan membuka Pencanangan Rumah Data Kependudukan Paripurna Kampung KB Desa Transpatoa pada Februari lalu, adalah salah satu upaya pasangan Iskandar-Deddy ini dalam percepatan penurunan dan pencegahan stunting di daerah religius tersebut.
Aprie