KORDINAT.ID – Beberapa tiang listrik di kompleks Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Bolsel, tepatnya di Desa Molibagu, Kecamatan Bolaang Uki, dinilai oleh warga maupun sejumlah pengendara mesti segera direlokasi, sebab rawan terjadi kecelakaan.
Beberapa tiang listrik yang saat ini sudah berada di badan jalan tersebut karena proyek pelebaran jalan yang dikerjakan oleh PT Mandiri Bhakti Majene yang beroperasi sejak bulan Mei – Desember 2021.
“Tiang listrik yang ada di badan jalan ini sangat membahayakan keselamatan para pengendara baik roda dua dan empat. Harusnya ini menjadi perhatian pihak PLN,” ujar Safik salah satu pengendara roda dua yang melintas di lokasi tersebut, Jumat (22/10).
Safik menuturkan, jangan sampai tiang listrik yang ada di badan jalan tersebut nanti setelah menelan korban baru kemudian ada kesadaran untuk memindahkannya.
“Saya juga tidak minta-minta akan terjadi kecelakaan di sini. Cuma memang sudah banyak contoh kasus di daerah-daerah lain,” katanya.
Kepala Perusahaan Listrik Negara (PLN) Cabang Molibagu, Faqih Elgesa, membenarkan hal tersebut. Katanya, terdapat 9 titik tiang listrik yang ada di badan jalan yang harus dipindahkan.
“Tentunya secara berkala kita melakukan pemeriksaan ke tiang-tiang, yang kurang lebih ada 9 titik, dan ada 6 titik yang membahayakan. Kalau misalnya memang sudah sangat membahayakan dan berpotensi untuk dia tumbang, maka kita akan lakukan pekerjaan emergency,” ujarnya.
Namun, kata dia, proses pemindahan tiang listrik yang ada di badan jalan tersebut belum dilakukan karena terkendala anggaran. Terkait itu hal itu, pihaknya tengah membicarakan dengan PT Mandiri Bhakti Majene selaku pelaksana pelaksana proyek untuk menemukan solusinya.
“Saya tidak bisa memberikan kepastian kapan akan dilakukan pemindahan tiang listrik ini, yang bisa saya infokan sekarang ini, saat ini sedang tahap pembuatan anggaran untuk pemindahan tiang,” tandasnya.
Sementara itu, Kepala Pelaksana Proyek Pelebaran Jalan, Melky, mengatakan untuk masalah pemindahan tiang listrik tersebut sebenarnya sudah ada komunikasi antara PT Mandiri Bhakti Majene dan PLN Cabang Kotamobagu. Akan tetapi, hingga saat ini kedua pihak belum menemui kesepakatan terkait berapa besaran anggaran yang harus terpakai.
“Sempat ada info, pihak PLN minta per tiang Rp2 juta 400 ribu. Dan sudah diiyakan oleh Bos saya. Namun mereka minta lagi biaya pemadaman yang cukup besar, dan kami tidak bisa menyanggupi itu,” kata Melky.
Melky menambahkan, pihaknya sebenarnya tidak terlalu memusingkan masalah tiang listrik tersebut dan hanya sekadar mengikuti desain gambar yang ada. Meskipun begitu, kata dia, sejauh ini pihaknya sudah berupaya membangun negosiasi dengan PLN.
Pri