KORDINAT.ID – Surat terbuka saya tujukan kepada Pimpinan Daerah Kabupaten Bolaang Mongondow Utara (Bolmut) dalam hal ini Bupati Bolmut Drs. H. Depri Pontoh.
Dengan penuh rasa hormat, melihat kondisi terkini di Tanah Adat Binadow, Kabupaten Bolmut, saya Herman Dunggio sebagai pemuda Tanah Adat Binadow yang lahir dan besar di tanah adat ini, menganggap patut untuk melayangkan surat terbuka ini kepada Bapak.
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,
Semoga Tuhan yang Maha Esa Allah SWT senantiasa memberikan petunjuk kepada Bapak beserta keluarga tercinta yang kini mendapat amanah sebagai Bupati Kabupaten Bolmut periode 2018-2023, Amin.
Sebagai rakyat dan pemuda Bolmut yang lahir dan besar di tanah adat ini, Saya harus berani untuk menuliskan surat terbuka ini kepada bapak.
Entah dari mulut siapa pesan surat ini akan tersampaikan di telinga bapak, saya hanya berharap agar keluh kesah kami rakyat Bolmut dapat bapak ketahui. Sekedar diketahui tanpa disikapi pun, kami merasa bersyukur.
Sebagai seorang pemimpin di tanah adat ini, bapak telah berhasil membawah perubahan di daerah ini. Kami yang memilih Bapak mengakui bahwa kemenangan dan rejeki dari Allah SWT telah berpihak kepada bapak. Terima kasih sudah menjadi panutan bagi kami rakyat Bolmut.
Tanpa panjang lebar, melihat permasalahan yang kini sedang terjadi di Kabupaten Bolmut, baik di media masa dan cetak yang sudah meresahkan kami sebagai masyarakat Bolmut, dari perbuatan salah satu oknum ASN Direktur RSUD Bolmut dan Kepsek SMK Negeri 1 Kaidipang yang sudah memprovokasi dan sudah serta merta menginjak-injak harga diri dan martabat pendidikan dan masyarakat tanah Adat Binadow. Yang berawal dari postingannya di facebook beberapa hari kemarin yang menurut saya tidak pantas dan tidak etis dilakukan oleh seorang ASN.
Bukankah seorang pemimpin itu harus bijaksana dalam bersikap dan bertutur kata? Serta dapat memberikan pelayanan yang adil pada setiap masyarakat?
Dengan adanya kejadian seperti ini, maka bapak saya anggap tidak becus dalam menjalankan pemerintahan di tanah adat ini. “Mohon maaf bukannya saya lancang”.
Bukankah setiap unsur aparature Negara dan ahli masyarakat Pegawai Negeri Sipil (PNS) memiliki akhlak dan budi pekerti yang tidak tercela, yang berkemampuan melaksanakan tugas secara profesional dan bertanggung jawab dalam menyelenggarakan tugas pemerintahan, serta bersih dari korupsi, kolusi, dan nepotisme.
Setiap pegawai negeri sipil wajib bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, wajib memberikan pelayanan secara adil dan merata kepada masyarakat dengan dilandasi kesetiaan dan ketaatan kepada Pancasila, UUD 1945, Negara, dan Pemerintah.
Untuk menjamin agar setiap Pegawai Negeri Sipil selalu berupaya terus meningkatkan kesetiaan, ketaatan, dan pengbdiannya tersebut. Ditetapkan perundang-undangan yang mengatur sikap, tingkah laku, dan perbuatan Pegawai Negeri Sipil, baik di dalam maupun di luar dinas.
Jika ada oknum-oknum ASN yang menyalahi aturan atau melanggar sumpah jabatan Negeri sebagaimana yang tertuang dalam Peraturan Pemerintah nomor 21 Tahun 1975 tentang sumpah jabatan Pegawai Negeri Sipil.
Dengan beberapa ketentuan diatas, dan berdasarkan fakta kejadian-kejadian yang bermuarah dari RSUD Bolmut sejak Tahun 2019 silam, maka oknum tersebut tidak pantas menduduki jabatannya. Seorang pengkhianat negara tidak pantas dijadikan pemimpin di Tanah Adat Binadow. Tidak pantas!!!
Untuk itu, saya memohon dengan sangat kepada bapak agar kiranya bisa memberi sanksi kepada oknum ASN tersebut dengan mencopot jabatannya sebagai Direktur RSUD Bolmut. Saya anggap oknum tersebut tidak pantas menduduki jabatannya.
Jika bapak tidak menindaklanjuti permasalahan ini dan tidak mencopot Direktur RSUD Bolmut serta tidak memberi sanksi kepada oknum Kepsek SMK Negeri 1 Kaidpang yang juga sudah mencederai harga diri masyarakat di tanah adat ini, jangan salahkan kami jika melakukan aksi besar-besaran di tanah Adat ini.
Di tanah adat ini jangan masukan oknum-oknum yang merusak tatanan masyarakat yang sudah lama di bangun oleh leluhur terdahulu pak. Masih banyak orang-orang kompoten dan jujur di daerah ini yang bisa memajukan Bolaang Mongondow Utara dengan hati yang ikhlas bukan karena uang dan ego mereka. Masih banyak pak!
Tentu, dengan adanya surat terbuka ini, semoga bapak bisa mengambil sikap yang logis untuk menyelesaikan permasalahan yang sedang terjadi ini. Jika bapak tidak bisa secepatnya menindaklanjuti oknum-oknum ini, kami anggap bapak tidak berhasil memimpin tanah adat ini.
Demikian surat ini saya sampaikan. Semoga Bapak bisa paham dan cepat sadar apa yang sedang terjadi di Kabupaten Bolaang Utara yang sangat kami cintai ini.
Sebagai Negara Demokrasi, saya meyakini, kritik adalah hal yang lumrah.
Ollot, 20 Januari 2022.
Wasalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Herman Dunggio
*